Gambar Potongan Sebagian Gambar potongan sebagian disebut juga potongan lokal atau potongan setempat lihat contoh Gambar Gambar Potongan Putar Gambar potongan putar dapat diputar setempat seperti tampak pada Gambar atau dapat juga penempatan potongannya seperti pada Gambar Gambar Potongan Bercabang atau Meloncat Perhatikan contoh Gambar berikut. Garis Arsiran Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandanagn, maka gambar potongan/ irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan. Lihat Gambar di bawah. a Macam-macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain sudut dan ketebalàn garis arsiran bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas pengarsiran bidang yang berdampingan pengarsiran benda-benda tipis peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 450 terhadap garis sumbu utamanya, atau 450 terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai berikut lihat tabel Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/gambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut. b Penggarisan Pada Bidang yang Luas dan Bidang Berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan pada garis tepi garis-garis batasnya lihat Gambar Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, ada bidang-bidang potong yang berdampingan, maka batas-batas bidang yang berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitik sumbu dan pengarsirannya harus turun atau naik dan ujung arsiran yang lainnya lihat Gambar c Pengarsiran Benda-benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat Gambar d Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapat dihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat Gambar e Macam-macam Arsiran Perhatikan Gambar berikut ini. Keterangan a = Besi tuang b = Aluminium dan panduannya c = Baja dan baja istimewa d = Besi tuang yang dapat ditempa e = Baja cair f = Logam putih g = Paduan tembaga tuang h = Seng, air raksa Ukuran Pada Gambar Kerja Sesuai dengan standar ISO ISO/DIS 128, telah ditetapkan bahwa gambar proyeksi di Kuadran I dan gambar proyeksi di Kuadran III dapat digunakan sebagai gambar kerja, dengan ketentuan kedua macam proyeksi tersebut tidak boleh dilakukan/dipakai secara bersama-sarna dalam satu gambar kerja. Gambar kerja adalah gambar pandangan-pandangan, potongan/irisan dengan memperhatikan kaidah-kaidah proyeksi, baik proyeksi di kuadran I Eropa maupun proyeksi di kuadran III Amerika. Gambar kerja harus memberikan informasi bentuk benda secara lengkap. OIeh karena itu, ukuran pada gambar kerja harus dicantumkan secara Iengkap. a Ketentuan-ketentuan Dasar Pencatuman Ukuran Agar tidak menimbulkan keraguan di dalam membaca gambar, maka pada gambar kerja harus dicantumkan ukuran dengan aturanaturan menggambar yang telah ditetapkan, ketentuan-ketentuan tersebut meliputi ketentuan Menarik garis ukur dan garis bantu Menggambar anak panah Menetapkan jarak antara garis ukur Menetapkan angka ukuran Menarik Garis ukur dan Garis Bantu Garis ukur dan garis bantu dibuat dengan garis tipis perbandingan ketebalan antara garis gambar dan garis ukur/bantu lihat Tabel 4. Contoh Menetapkan Jarak antara Garis Ukur Jika garis ukur terdiri atas garis-garis ukur yang sejajar, maka jarak antara garis ukur yang satu dengan garis ukur Iainnya harus sarna. Selain itu perlu diperhatikan pula ganis ukur jangan sampai berpotongan dengan ganis bantu, kecuali terpaksa. Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis sumbu boleh digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai garis ukur. Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan pada bagian dalam dan ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal mi untuk rnenghindari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya diperpanjang 1 mm dan ujung anak panahnya. Garis ukur pada umurnnya tegak lurus terhadap garis bantunya, tetapi pada keadaan tertentu garis bantu boleh dibuat miring sejajar/paralel. Sebagai contoh, dapat dilihat pada gambar berikut. Keterangan Garis ukur yang sejajar Garis bantu yang berpotongan tidak dapat dihindarkan Garis sumbu yang digunakan secara tidak langsung sebagai garis bantu Garis ukur yang terkecil ditempatkan di dalam Garis ukur tambahan pelengkap Perpanjangan garis bantu dilebihkan ± 1 mm dan garis ukurnya/ujung anak panahnya Penempatan ganis ukur yang sempit Garis bantu yang paralel jika diperlukan Penulisan Angka Ukuran Penulisan angka ukuran ditempatkan di tengah-tengah bagiar atas garis ukurnya, atau di tengah-tengah sebelah kiri ganis ukurnya. Untuk kertas gambar berukuran kecil maka penulisan angka ukuran pada garis ukur harus tegak, kertas gambarnya dapat diputar ke kanan, sehingga penulisan dan pernbacaannya tidak terhalik. Angka ukuran harus dapat dibaca dari bawah atau dari sisi kanan ganis ukurnya. lihat Gambar Jika kertas gambar diputar ke kiri, akan menghasilkan angka ukuran yang terbalik. Ukuran c pada gambar di atas adalah penulisan angka ukuran yang terbalik. a Klasifikasi Pencatuman Ukuran Benda-benda yang diukur mempunyai bentuk yang bermacammacam, fungsi, kualitas, atau pengerjaan yang khusus. Oleh karena itu pencatuman ukuran diklasifikasikan menjadi Pengukuran dengan dimensi fungsional Pengukuran dengan dirnensi nonfungsional Pengukuran dengan dimensi tambahan Pengukuran dengan kemiringan atau ketirusan Pengukuran dengan bagian yang dikerjakan khusus Pengukuran dengan kesimetrianToleransiukuran Angka ukuran tidak dapat dinyatakan dengan 100% tepat. Untuk itu diperlukan toleransi. Cara: 30 a. menurut ISO 2768 b. toleransi linier c. dengan lambang toleransi yang sesuai ISO 30 +0,04 -0,03 d. ukuran teoritis tepat tanpa toleransi 30F7 e. dimensi referensi; hanya sebagai bahan informasi 30 (30) 4. CARA MEMBERI UKURAN a. 1. Istilah lain dari gambar potongan yaitu........ A. Irisan B. Patahan C. Sumbu D. Garis E. Kikisan 2. Berikut ini jenis jenis potongan, kecuali..... A. Gambar potongan penuh B. Gambar potongan mendatar C. Gambar potonan separuh D. Gambar potongan sebagian E. Gambar potongan putar 3. Gambar potongan penuh yaitu.... A. Potongan yang melalui garis sumbu dasar B. Potongan dengan garis bidang potong C. Potongan lokal/potongan setempat D. Potongan yang dapat diputar E. Potongan yang melalui garis gores 4. Gambar potongan separuh yaitu.... A. Potongan yang melalui garis sumbu dasar B. Potongan dengan garis bidang potong C. Potongan lokal/potongan setempat D. Potongan yang dapat diputar E. Potongan yang melalui garis gores 5. Gambar potongan sebagian yaitu.... A. Potongan yang melalui garis sumbu dasar B. Potongan dengan garis bidang potong C. Potongan lokal/potongan setempat D. Potongan yang dapat diputar E. Potongan yang melalui garis gores 6. Garis arsiran dibuat setebal..... A. 0,1 mm B. 0,15 mm C. 0,20 mm D. 0,25 mm E. 0,30 mm 7. Garis tepi atau garis gambar dibuat setebal..... A. 0,1 mm B. 0,2 mm C. 0,3 mm D. 0,4 mm E. 0,5 mm 8. Jika angka ukuran terletak pada arsiran, maka angka ukurannya....... A. Harus diarsir B. Harus besar ukurannya C. Jangan diarsir\ D. Harus kecil E. Disesuaikan dengan bentuk arsiran 9. Garis ukur dan garis bantu dibuat dengan...... A. Garis tebal B. Garis tipis C. Garis gores D. Garis kontinu E. Garis gores tebal 10. Berikut ini pernyataan yang benar yaitu...... A. Garis ukur boleh berpotongan dengan garis bantu B. Garis ukur boleh dipaksakan berpotongan dengan garis bantu C. Garis gambar boleh digunakan sebagai garis ukur D. Garis sumbu boleh digunakan sebagai garis bantu E. Garis sumbu boleh digunakan langsung sebagai garis ukur 11. Penulisan angka ukuran yang benar adalah...... A. Ditempatkan ditengah-tengah bagian atas garis ukurannya B. Ditempatkan ditengah-tengah sebelah kanan garis ukurnya C. Ditempatkan pada bagian bawah garis ukurannya D. Ditempatkan pada bagian pinggir kiri bagian atas garis ukurannya E. Ditempatkan pada bagian pinggir kanan bagian atas garis ukurannya 12. M12 mempunyai arti... A. Simbol ukuran bujung sangkar dengan ukuran 12 mm B. Simbol ukuran ulir dengan jenis ulir simetris dan berdiameter luar 12 mm C. Simbol ukuran silinder dengan ukuran 12 mm D. Simbol ukuran diameter bola dengan ukuran 12 mm E. Simbol ukuran jari-jari dengan ukuran 12 mm 13. Dibawah ini yang menjelaskan simbol jari-jari adalah........ A. R 12 B. C 12 C. M 12 D. S 12 E. t 12 14. Berikut beberapa penulisan ukuran pada gambar kerja menurut jenisnya, kecuali.... A. Ukuran berantai B. Ukuran paralel C. Ukuran kombinasi D. Ukuran berimpit E. Ukuran terpisah 15. Jenis penulisan ukuran ini dapat mempercepat pembuatan gambar kerja yaitu..... A. Ukuran berantai B. Ukuran paralel C. Ukuran kombinasi D. Ukuran berimpit E. Ukuran terpisah 16. Diameter luar ulir digambar dengan...... A. Garis tipis B. Garis gores C. Garis tebal D. Garis kontinu E. Garis gores tebal 17. Diameter dalam ulir digambar dengan...... A. Garis tipis B. Garis gores C. Garis tebal D. Garis kontinu E. Garis gores tebal 18. Ada dua cara untuk menggambar ujung baut, yaitu model...... A. Lengkungan dan segiempat B. Lengkungan dan kerucut C. Lengkungan dan bujur sangkar D. Tegak lurus dan segiempat E. Tegak lurus dan kerucut 19. Untuk menjelaskan bentuk ulir mur-baut pada hal-hal tertentu perlu untuk menggambarkannya dalam...... A. 1 pandangan B. 2 pandangan C. 3 pandangan D. 4 pandangan E. 5 pandangan 20. Sudut arsiran yang dibuat adalah sebesar......terhadap garis sumbu utamanya A. 250 B. 300 C. 350 D. 400 E. 450 21. Dibawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi mencapi ukuran yang tepat, kecuali...... A. Faktor ukuran benda kerja B. Faktor alat C. Faktor mesin D. Faktor alat ukur E. Faktor temperatur 22. Pada umumnya toleransi yang harus dicantumkan pada gambar kerja ada dua macam yaitu...... A. Toleransi untuk poros dan lubang B. Toleransi untuk poros dan diameter C. Toleransi untuk pasak dan lubang D. Toleransi untuk pasak dan diameter E. Toleransi untuk segiempat dan lubang 23. Untuk menggambarkan arsiran besi tuang digunakan jenis garis...... A. Garis tebal kontinu B. Garis tipis kontinu C. Garis bergores tipis D. Garis gores tipis E. Garis gores tebal 24. Untuk menggambarkan arsiran paduan tembaga tuang digunakan jenis garis....... A. Garis tebal kontinu B. Garis tipis kontinu C. Garis bergores tipis D. Garis gores tipis E. Garis gores tebal 25. Untuk menggambarkan arsiran baja cair digunakan jenis garis.............. A. Garis tebal kontinu B. Garis tipis kontinu C. Garis bergores tipis D. Garis gores tipis E. Garis gores tebal 26. Untuk menunjukkan bagian benda yang dipotong digunakan jenis garis.............. A. Garis tebal B. Garis tipis C. Garis arsir D. Garis strip-strip E. Garis strip titik 27. Ukuran benda yang dibulatkan sampai dengan ukuran mm disebut.............. A. Ukuran maksimum B. Ukuran minimum C. Ukuran nominal D. Penyimpangan membesar E. Penyimpangan mengecil 28. Ukuran terkecil yang diizinkan disebut.............. A. Ukuran maksimum B. Ukuran minimum C. Ukuran nominal D. Penyimpangan membesar E. Penyimpangan mengecil 29. Perbedaan ukuran antara ukuran nominal dan ukuran minimum yang diizinkannya disebut.............. A. Ukuran maksimum B. Ukuran minimum C. Ukuran nominal D. Penyimpangan membesar E. Penyimpangan mengecil 30. Kesesakan adalah.............. A. Selisih ukuran poros dengan lubangnya B. Selisih ukuran pasak dengan lubangnya C. Selisih ukuran lubang dengan porosnya D. Selisih ukuran garis tengah dengan lubang E. Selisih ukuran poros dengan sumbunya II. ESSAY 31. Apa yang dimaksud dengan gambar potongan/irisan? 32. Buatlah contoh 3 gambar macam-macam arsiran dengan ukuran 30x30? 33. Buatlah gambar 3 pandangan proyeksi eropa untuk gambar dibawah ini 34. Buat contoh gambar ukuran berantai? 35. Buat gambar Baud pandangan muka dengan diameter 25 x 70 Batutersebut terletak Di tengah-tengah Masjid Qubbah Al-Shakhrah (Dome of the Rock), dan berukuran kurang lebih 13,8 x 17 meter, batu tersebut seolah-olah tergantung di udara. maka diperlukan suatu program pengolah angka. Contoh, jika Anda ingin mengubah ukuran baris ke 10, klik saja sel A10, atau B10, atau x10. Pada tab Home,
Uploaded bymur dwi 0% found this document useful 0 votes205 views3 pagesDescriptiongambar teknik otoCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes205 views3 pagesGambar TeknikUploaded bymur dwi Descriptiongambar teknik otoFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Dalamperkembangannya Microsoft Excel dibuat dalam berbagai jenis platform, semula dalam versi DOS, kini juga ada dalam versi Windows, versi OS/2, versi MacOS dan versi Windows NT. Program Microsoft Excel seperti program jenis spreadsheet pada umumnya, digunakan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan tabel, angka-angka dan grafik. Jika ukuran panjangnya dalam desimeter maka luas bagian yang diarsir padagambar tersebut adalah ....A. 54 dm?B. 64 dm?C. 72 dm2D. 81 dm2ilan qambar borikut luas persegi panjang luas persegi kecilluas persegi besar Luas seluruhnya = luas persegi panjang + luas persegi kecil + luas persegi besar Jawab D Jikadiklik, maka akan muncul sejumlah ukuran kertas yang disediakan oleh Word 2007. Jika ukuran kertas yang digunakan tidak ada yang cocok, maka pilihlah option Custom Size. halaman Daftar Isi menggunakan format angka romawi (i,ii, iii, dst) sedangkan isi menggunakan angka arab (1,2,3, dst). Pada bagian ini juga akan digunakan Section Mahasiswa/Alumni Universitas Jambi24 Januari 2022 1123Hallo Serbia S. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah dengan cara dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horizontal maupun vertikal, ukuran-ukuran kecil di bawah 10 mm tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Berikut ini adalah pembahasannya Cara penulisan angka ukuran atau arsiran pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai berikut dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horisontal maupun vertikal, ukuran-ukuran kecil di bawah 10 mm tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain, maka satuannya dicantumkan misal inchi. Untuk membatasi bagian yang diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 1 dan dihitamkan. Jika jarak antara dua garis lebih kecil dari 7 mm, garis ukuran pada kedua sisinya diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti anak panah. Untuk menulis ukuran-ukuran pada gambar kerja dilakukan sebagai berikut gambarlah angka-angka ukuran dengan jelas, angka-angka ukuran digambarkan sedemikian, sehingga dapat dibaca dari sebelah bawah dan kanan dari gambar, dan ukuran ditempatkan sedemikian di mana bentuk atau profil dari potongan kerja diperlihatkan paling jelas. Untuk angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur sedemikian sesuai dengan garis ukurnya. Ada daerah- daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu pada daerah 30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah kanan garis vertikal bawah, pada Gambar 25 adalah daerah yang diarsir. Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi ada kalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang hanya sekali. Pada gambar, penunjukkan ukuran seluruhnya seharusnya diberikan agar mempermudah dalam menentukan kebutuhan bahan dari benda yang dibuat oleh pekerja. Ukuran seluruhnya jumlah bisa menjadi ukuran pembantu, tetapi bisa juga menjadi ukuran yang penting. Pada Gambar 26 diperlihatkan di mana pada gambar a menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran pembantu, sedangkan pada gambar b menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran penting pokok. Di dalam penunjukkannya ukuran pembantu ditulis di dalam kurung. Pada bagian dalamnya, pemberian ukuran dipisahkan antara bagian luar dan bagian dalamnya. Untuk itu apabila ukuran bagian luar ditempatkan bagian atas, maka ukuran bagian dalam ditempatkan pada bagian bawah, demikian sebaliknya. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah cara penulisan angka pada arsiran dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horizontal maupun vertikal, ukuran-ukuran kecil di bawah 10 mm tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Semoga membantu ya. Banyaknyaangka yang kurang dari 3 adalah 2, yaitu 1 dan 2. Selanjutnya jika digit pertama telah dipilih maka banyaknya angka yang mungkin pada digit kedua adalah 5 dan untuk digit ketiga adalah 4. Dengan demikian banyaknya bilangan yang dapat dibuat dari angka-angka tersebut jika bilangan yang dibuat harus kecil dari 300 adalah 2 × 5 × 4 = 40. 25% found this document useful 4 votes5K views5 pagesOriginal Titlesoal potonganCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?25% found this document useful 4 votes5K views5 pagesSoal PotonganOriginal Titlesoal potonganJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Klikikon Font Size pada formatting toolbar, maka akan tampil daftar pilihan ukuran huruf 3. Klik ukuran huruf yang kita pilih , misalnya ukuran huruf 12. 4. Maka huruf tadi akan berubah menjadi ukurannya 12. 5. Untuk jenis huruf yang lainnya sama dengan langkah di atas. Selain cara di atas kita dapat menggunakan alternatif/cara lain yaitu: b. 102 Garis Arsiran Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandanagn, maka gambar potongan irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan. Lihat gambar 69 di bawah. Gambar 69. Contoh penggunaan arsiran Macam-macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain 1. sudut dan ketebalàn garis arsiran 2. bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas 3. pengarsiran bidang yang berdampingan 4. pengarsiran benda-benda tipis 5. peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir 6. macam -macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya. 1. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 45 terhadap garis sumbu utamanya, atau 45 terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai berikut lihat tabel 3. Tabel 3. Macam-macam ketebalan garis MACAM GARIS KETEBALAN GARIS mm Garis gambartepi 1 0,7 0,5 Garis ukurbantu 0,7 0,5 0,35 Garis tipisarsir 0,5 0,35 0,25 Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepigambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut. Di unduh dari 103 Gambar 70. Sudut ketebalan garis arsiran Penggarisan Pada Bidang Yang Luas dan Bidang berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan pada garis tepi garis-garis batasnya lihat gambar 71. Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, ada bidang-bidang potong yang berdampingan, maka batas-batas bidang yang berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitik sumbu dan pengarsirannya harus turun atau naik dan ujung arsiran yang lainnya lihat gambar 71. Gambar 71. Arsiran pada bidang luas dan bidang berdampingan Pengarsiran Benda-benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat gambar 72. Di unduh dari 104 Gambar 72. Arsiran benda tipis Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapat dihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat gambar 73. Gambar 73. Angka ukuran dan arsiran Macam-macam Arsiran Perhatikan gambar 74. a b c d Di unduh dari 105 Gambar 74. Macam-macam arsiran Keterangan a = Besi tuang b = Aluminium dan panduannya c = Baja dan baja istimewa d = Besi tuang yang dapat ditempa e = Baja cair f = Logam putih g = Paduan tembaga tuang h = Seng, air raksa Ukuran Pada Gambar KerjaPenyajianproposal Anda harus mutlak berdasarkan angka-angka atau informasi yang sahih dan akurat. Mereka tidak suka kerja yang asalasalan apalagi berdasarkan asumsi-asumsi, mereka mau semuanya serba pasti. Jika Anda lemah dalam hal ini, masih ada satu cara afdol yaitu data angka dan informasi harus Anda tampilkan nara sumbernya.
100% found this document useful 2 votes3K views5 pagesDescriptionGambar Teknik Kelas XICopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes3K views5 pagesGambar Teknik Kelas XiJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.Angkatotal yang diwakilinya dari keseluruhan lingkaran. Arsiran yang jelas untuk membedakan irisan-irisannya. Sebuah pedoman (kunci) Histogram. Piktogram. Peta (maps) Diagram Patah (break -event charts) Diagram alur. Adalah cara dalam menyajikan informasi non statistik : diagram ini berguna untuk menunjukkan langkah-langkah kunci dalam suatu
Gambar Potongan Sebagian Gambar potongan sebagian disebut juga potongan lokal atau potongan setempat lihat contoh Gambar Gambar Potongan Putar Gambar potongan putar dapat diputar setempat seperti tampak pada Gambar atau dapat juga penempatan potongannya seperti pada Gambar Gambar Potongan Bercabang atau Meloncat Perhatikan contoh Gambar berikut. Garis Arsiran Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandanagn, maka gambar potongan/ irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan. Lihat Gambar di bawah. a Macam-macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain sudut dan ketebalàn garis arsiran bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas pengarsiran bidang yang berdampingan pengarsiran benda-benda tipis peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 450 terhadap garis sumbu utamanya, atau 450 terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai berikut lihat tabel Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/gambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut. b Penggarisan Pada Bidang yang Luas dan Bidang Berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan pada garis tepi garis-garis batasnya lihat Gambar Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, ada bidang-bidang potong yang berdampingan, maka batas-batas bidang yang berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitik sumbu dan pengarsirannya harus turun atau naik dan ujung arsiran yang lainnya lihat Gambar c Pengarsiran Benda-benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat Gambar d Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapat dihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat Gambar e Macam-macam Arsiran Perhatikan Gambar berikut ini. Keterangan a = Besi tuang b = Aluminium dan panduannya c = Baja dan baja istimewa d = Besi tuang yang dapat ditempa e = Baja cair f = Logam putih chiliad = Paduan tembaga tuang h = Seng, air raksa Ukuran Pada Gambar Kerja Sesuai dengan standar ISO ISO/DIS 128, telah ditetapkan bahwa gambar proyeksi di Kuadran I dan gambar proyeksi di Kuadran Iii dapat digunakan sebagai gambar kerja, dengan ketentuan kedua macam proyeksi tersebut tidak boleh dilakukan/dipakai secara bersama-sarna dalam satu gambar kerja. Gambar kerja adalah gambar pandangan-pandangan, potongan/irisan dengan memperhatikan kaidah-kaidah proyeksi, baik proyeksi di kuadran I Eropa maupun proyeksi di kuadran III Amerika. Gambar kerja harus memberikan informasi bentuk benda secara lengkap. OIeh karena itu, ukuran pada gambar kerja harus dicantumkan secara Iengkap. a Ketentuan-ketentuan Dasar Pencatuman Ukuran Agar tidak menimbulkan keraguan di dalam membaca gambar, maka pada gambar kerja harus dicantumkan ukuran dengan aturanaturan menggambar yang telah ditetapkan, ketentuan-ketentuan tersebut meliputi ketentuan Menarik garis ukur dan garis bantu Menggambar anak panah Menetapkan jarak antara garis ukur Menetapkan angka ukuran Menarik Garis ukur dan Garis Bantu Garis ukur dan garis bantu dibuat dengan garis tipis perbandingan ketebalan antara garis gambar dan garis ukur/bantu lihat Tabel 4. Contoh Menetapkan Jarak antara Garis Ukur Jika garis ukur terdiri atas garis-garis ukur yang sejajar, maka jarak antara garis ukur yang satu dengan garis ukur Iainnya harus sarna. Selain itu perlu diperhatikan pula ganis ukur jangan sampai berpotongan dengan ganis bantu, kecuali terpaksa. Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis sumbu boleh digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai garis ukur. Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan pada bagian dalam dan ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal mi untuk rnenghindari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya diperpanjang ane mm dan ujung anak panahnya. Garis ukur pada umurnnya tegak lurus terhadap garis bantunya, tetapi pada keadaan tertentu garis bantu boleh dibuat miring sejajar/paralel. Sebagai contoh, dapat dilihat pada gambar berikut. Keterangan Garis ukur yang sejajar Garis bantu yang berpotongan tidak dapat dihindarkan Garis sumbu yang digunakan secara tidak langsung sebagai garis bantu Garis ukur yang terkecil ditempatkan di dalam Garis ukur tambahan pelengkap Perpanjangan garis bantu dilebihkan ± 1 mm dan garis ukurnya/ujung anak panahnya Penempatan ganis ukur yang sempit Garis bantu yang paralel jika diperlukan Penulisan Angka Ukuran Penulisan angka ukuran ditempatkan di tengah-tengah bagiar atas garis ukurnya, atau di tengah-tengah sebelah kiri ganis ukurnya. Untuk kertas gambar berukuran kecil maka penulisan angka ukuran pada garis ukur harus tegak, kertas gambarnya dapat diputar ke kanan, sehingga penulisan dan pernbacaannya tidak terhalik. Angka ukuran harus dapat dibaca dari bawah atau dari sisi kanan ganis ukurnya. lihat Gambar Jika kertas gambar diputar ke kiri, akan menghasilkan angka ukuran yang terbalik. Ukuran c pada gambar di atas adalah penulisan angka ukuran yang terbalik. a Klasifikasi Pencatuman Ukuran Benda-benda yang diukur mempunyai bentuk yang bermacammacam, fungsi, kualitas, atau pengerjaan yang khusus. Oleh karena itu pencatuman ukuran diklasifikasikan menjadi Pengukuran dengan dimensi fungsional Pengukuran dengan dirnensi nonfungsional Pengukuran dengan dimensi tambahan Pengukuran dengan kemiringan atau ketirusan Pengukuran dengan bagian yang dikerjakan khusus Pengukuran dengan kesimetrian M9fwc.